Sabtu, 25 September 2010

Berpidato, Ahmadinejad Bawa Injil dan Qur'an


VIVAnews - Ada yang unik pada pidato Mahmoud Ahmadinejad di sidang tahunan Majelis Umum PBB di New York, Kamis 23 September 2010. Presiden Iran itu membawa kitab al-Qu'ran dan Alkitab. Bahkan dia mempertunjukkan kitab suci umat Muslim dan Kristen itu kepada para hadirin.
Aksi itu dilakukan Ahmadinejad pada pertengahan pidato, setelah para diplomat dari Amerika Serikat, Eropa dan negara-negara lain melakukan aksi boikot (walkout).
Saat mempertunjukkan dua kitab suci itu, Ahmadinejad menyayangkan kasus pelecehan terhadap al-Qur'an. "Kitab suci Qur'an merupakan Buku yang Ilahi dan keajaiban abadi bagi Islam," kata Ahmadinejad dalam pidatonya, sesuai dengan naskah yang dikirim ke laman resmi PBB. 
"Kita secara bijak harus mencegah jangan sampai masuk ke tangan-tangan Setan. Mewakili bangsa Iran, saya menaruh hormat kepada semua Kitab Ilahi dan para pengikutnya. Ini adalah al-Qur'an dan ini adalah Alkitab. Saya menghormati keduanya," kata Ahmadinejad sambil memperlihatkan kedua kitab suci itu.

Sebelumnya, dia mengingatkan bahwa para nabi ilahi memiliki misi bagi umat manusia untuk percaya pada satu Tuhan (monoteisme), cinta dan keadilan sekaligus menunjukkan belas kasih bagi kemakmuran serta menjauhi ateisme dan egoisme.
Namun, pemimpin berusia 53 tahun itu menyayangkan bahwa ajaran para nabi itu sering tercermar oleh "ego dan nafsu tamak" manusia. Dia selanjutnya memberi sejumlah contoh bagaimana manusia sudah berkali-kali diperingati oleh para utusan Tuhan.
"Nimrod menghadapi Hazrat Abraham dan Firaun menghadapi Hazrat Musa. Kaum tamak menghadapi Hazrat Yesus Kristus dan Hazrat Muhammad (damai beserta kita sekalian). Dalam beberapa abad terakhir, etika dan nilai kemanusiaan telah ditolak sehingga menyebabkan keterbelakangan," kata Ahmadinejad.
Dia pun menyayangkan bahwa nafsu untuk mendapatkan kapital dan dominasi telah menggantikan ajaran monoteisme, yang merupakan gerbang bagi cinta dan persatuan. "Ini akhirnya memunculkan berbagai konflik yang membuka jalan bagi terjadinya perbudakan dan kolonialisme," kata Ahmadinejad.
Selanjutnya, Ahmadinejad mulai melontarkan kritik pedas kepada AS, kapitalisme, dan juga kepada PBB. Itulah yang membuat para delegasi dari sejumlah negara melakukan aksi boikot dengan meninggalkan ruang sidang saat Ahmadinejad masih berpidato. 
Menurut stasiun televisi CNN, mereka yang walkout adalah delegasi AS, Inggris, Swedia, Australia, Belgia, Uruguai dan Spanyol. Selain itu, para delegasi dari 27 negara Uni Eropa sebelumnya bersepakat meninggalkan sidang bila Ahmadinejad membuat pernyataan yang menebar kebencian.

Dikutip dari Yahoo

Senin, 20 September 2010

Pembakaran Alquran Ternyata Jadi DilakukanPembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan

Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.
Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.
Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.
Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.
Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.
Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.
Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, "Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya". (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews/DES/IAN)

Rabu, 15 September 2010

REUNI VI DI MANCAK, AWAL MENGGELIATNYA KEMBALI ALUMNI


Rabu (15/9/2010) bertempat di Mancak, tepatnya di kediaman salah satu anggota Elegant '03, al-hamdulillah teman-teman eleganters telah bisa berkumpul (jumlah 7 orang) mewakili temen-temen yang berhalangaan hadir karena masih mudik, abis sakit, dan sudah pulang kembali ke tempat kerja, semoga bisa mewakili reuni VI di tahun 2010 ini.
ada dua isu strategis yang di bahas cukup menarik pada reuni kali ini, yaitu bagaimana kembali menggeliatkan para eleganters yang notabene sudah usia pasca kampus (sarjana) yang membutuhkan langkah kongkrit untuk lebih mempererat pertalian alumni ini. akhirnya dari sekitar 5 jam pertemuan itu, disepakati ada dua isu yang harus dibangun sampai 2011 yaitu EKSISTENSI dan  PUBLIKASI.
EKSISTENSI  merupakan isu yang memang sangat diperlukan ditengah kemaraunya kiprah alumni yang masih mencari format ideal sebuah organ alumni, minimalnya masing-masing angkatan bisa mengeklsiskan angkatannya masing-masing, dengan sering berkomunikasi, berkumpul, berbagi cerita dan pengalaman, atau bahkan hanya sekedar mengucapkan Happy Birthday etc, arisan dan selamat WISUDA bagi eleganters yang menunda wisudanya. ini akan bisa menjadi modal awal yang sangat mungkin dikembangkan dalam bentuk yang lebih besar dan berarati (gerakan anu KAHARTOS jeung KARAOS) baik bagi eksistensi eleganters selaku sarjana muda atau bahkan untuk pengembangan karir ekonomi dan bisnis.
PUBLIKASI dipandang bisa menjembanatani ritme ketemuan para eleganters yang masih minim karea berbagai kesibukan dan urusan lain di luar elegant, oleh karenanya blog ini dipandang penting untuk slalu diramaikan dengan informasi terkini yang dilakukan oleh para eleganters minimal, bahkan maksimalnya oleh para alumni secara keseluruhan.
semoga dua isu ini bisa didukung oleh para eleganters dan Fans-nya, mari kita coba mulai dari yang terkecil, mulai dari angkatan yang paling dekat, dan mulai dari sekarang juga, pertanyaan selanjutya adalah KEBANGKITAN hanya milik orang yang bergerak dan mau merubah keadaan, MARI BERGERAK, dan MERUBAH nasib kita dan nasib organ kita dengan teriakan semangat VIVA LA FRONTERS AND CHANGE WE CAN BELIEVE IN, chayoo.. eleganters.

publisher

publisher

bisnis paling gratis